Buruk Sangka


Melangkahkan kaki ke Masjid sekitar 30 menit sebelum azan, sampai depan masjid saya lepaskan sandal dan melangkah menaiki tangga, di masjid ini tempat sholat utama ada di lantai 2.

Sampai atas tangga saya melihat seseorang duduk menghadap masjid, tepat berada di ujung tangga sebelah besi tempat pegangan, ia menggelar sajadah sepertinya duduk di sana sampai sholat jumat.

Dalam hati saya bertanya mengapa orang itu duduk disitu? bukankah itu menghalangi orang jalan menuju pintu masuk masjid? bukankah shaf di dalam masjid masih banyak yang kosong? bahkan shaf pertama pun luang?

Sayapun melangkah memilih shaf pertama, mengikuti khutbah jumat dan sholat jumat sampai selesai, selesai zikir saya beranjak keluar masjid melalui pintu yg sama, melewati tangga, sampai pintu masjid, belum sampai tangga, saya melihat orang yg duduk tadi, dia berdiri, dan Masya Allah saya kaget ternyata dia orang buta.

Saya akhirnya sadar mengapa beliau duduk disitu, karena itu adalah tempat paling mudah untuk pulang, seandainya tidak ada orang yg memandu beliau.

Rasanya remuk hati saya, betapa menyesalnya hati saya karena tadi saya telah suuzon kepada beliau, betapa hinanya saya, saya yg masih bisa melihat ini terlambat datang ke masjid daripada beliau.

Betapa mulianya beliau, beliau yg buta, masih melangkahkan kaki sholat ke masjid, bahkan datang lebih dulu daripada saya, astaghfirullah astaghfirullah astaghfirullah. ...


Komentar

Postingan Populer